Jika sebelumnya saya menulis soal tangkas secara teknis, sekarang saya akan menulis soal memimpin yang tetap tangkas secara psikis. Tentu saja tulisan ini saya susun setelah hampir dua tahun mempelajari buku Emotional Agility Susan David, menyimak semua materinya baik di siniar, website dan pelatihan daringnya. Ringkasnya hasil yang saya dapat dituangkan di sini. ke-4 ketangkasan teknis yang saya tulis sebelumnya itu kan gak bisa ujug-ujug kita kuasai dengan baik to? Pasti ada gagalnya, pasti ada kepentoknya, pasti ada kekinya. Mau ini konteksnya memimpin usaha mikro, memimpin keluarga yang anggotanya cuma anak mertua, ataupun memimpin organisasi nirlaba, kita harus selalu bersedia dengan rendah hati merefleksikan beberapa hal. ATUR DULU EMOSIMU, SEBELUM MENGATUR EMOSI ORANG Tentu pasti banyak orang salah kaprah berpikir atur emosi itu berarti harus menekan-nekan kemarahan atau melampiaskan kemarahan seluas-luasnya. Pertama-tama, emosi itu bukan cuma marah. Emosi itu selain marah, ada: bahagia