Menghitung story points dari durasi jam selalu beresiko terjadi korupsi waktu alias dilambat-lambatkan. Biasa dikenal dengan sebutan Parkinson's Law. Memang di zaman product management sebelum Agile metode dulu akurasi dan predictability itu sesuatu yang bagus. On time, on budget itu adalah bola yang disasar. Nah pas kita sudah mencoba masuk ke Agile dan emang benar-benar mampu menerapkan value-valuenya maka di otak kita itu adalah memaksimalkan value dari product yang sedang kita kembangkan. Tentunya pengembangan produk di Agile sifatnya berkelanjutan jadi tidak ada target waktu, yang ada adalah terus menerus meningkatkan value.  Tentunya di awal-awal penerapan Agile wajar ditemukan kondisi “Oh ternyata estimasinya salah, wah ngerjain lebih cepet, waduh jadi ada waktu kosong nih" Kondisi ini sebenarnya bisa untuk mengerjakan sprint berikutnya, tugas berikutnya ditarik untuk dikerjakan karena toh tugas tersebut memang sudah didetailkan oleh Product Owner. Jadi mindsetnya udah berubah soal thrive