Tulisan ini menjelaskan apa yang tidak bisa dikompromikan di rangka kerja Agile. Di tulisan sebelumnya, Poin-Poin Inti Scrum yang Harus Ada di Proposal, kita bicara kondisi ideal. Kondisi di mana, seluruh poin-poin inti Scrum bisa diperjelas & disepakati oleh semua pihak. Kali ini, kita fokus ke skenario buruk: Bagaimana kalau, saat pembahasan draf proposal, ada yang pihak yang tidak setuju dengan beberapa poin implementasi Agile? Bayangkan posisi kita sebagai Scrum Master (atau Agile Coach jika tidak menggunakan Scrum). Timbul pertanyaan dalam benak kita: Apakah kita harus hantam terus? Ancam akan mundur kalau tidak sesuai Scrum/Kanban/XP? Atau berkompromi? Akar kedua pertanyaannya tersebut sebenarnya sama: Di pengembangan gaya Agile, mana saja aturan yang tidak bisa dikompromikan? Menurut saya pribadi, jawabannya adalah: Product Owner & Product Backlog-nya yang jelas. Dua itulah yang harus ada di awal. Selain dua itu, pelan-pelan bisa diedukasi sambil jalan. Kenapa? Ada empat alasan: 1. Pekerjaan fleksibel berubah, karena