Analogi Kapal: Cara Termudah Menjelaskan “Apa Itu Agile?”

“Agile”, sebuah kata abstrak multi-tafsir yang bisa menimbulkan pertentangan di sebuah organisasi.

Kalau definisinya saja orang-orang masih belum sepakat, bagaimana bisa jalan? Bankwest di Australia sampai mengumpulkan seluruh pimpinan (20-an orang) di satu ruangan, dan dilarang bubar sampai sepakat akan ‘Agile’ versi mereka.

Mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini, Anda tidak lagi bingung. Bahkan Anda bisa dengan mudah mengajarkan definisi Agile ke orang lain.

Syarat pertama adalah memahami dulu, bahwa hanya ada dua jenis mode pekerjaan di bawah kolong langit ini.

Pekerjaan Kapal Ferry

Kita semua tahu, sebuah Kapal Ferry ditugaskan pemiliknya untuk mengantarkan penumpang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain. Seperti kereta api, jadwalnya juga sudah jelas.

Di tengah jalan mungkin saja ada masalah. Mungkin jalur jadi berputar sedikit — bahkan perlu singgah darurat di pelabuhan lain dulu. Tapi yang pasti, titik akhir pelabuhan tidak berubah.

Kru-kru kapal dapat gaji tetap. Peluang gagal rendah, tapi — jika hanya menghitung variabel uang — rasa keterlibatan kru akan berbanding lurus dengan besar gaji relatif terhadap harga pasar.

Pekerjaan Kapal Pencari Harta Karun

Tujuan mereka adalah mencari bangkai kapal kuno atau sebuah pulau terpencil yang menyimpan peti emas. Masalahnya, tidak ada yang tahu titik pastinya di mana. Mereka tidak sepenuhnya buta, bayangan kasarnya tentu ada — biasanya dalam bentuk peta kuno atau desas-desus. Tapi tetap mereka harus pelan-pelan menelusuri dasar laut atau pulau-pulau dengan cara yang mereka rancang sendiri. Mereka menentukan sendiri jalur dan lama kerja mereka.

Sering kali, peta kuno atau desas-desus yang mereka ikuti salah. Harta karunnya tidak kunjung ditemukan, padahal modal untuk keperluan logistik sudah habis! Setelah itu, belum tentu mereka semua bubar. Kapten & kru-kru yang tidak bubar, akan pindah haluan menelusuri peta kuno / desas-desus paling meyakinkan selanjutnya — yang seringnya mereka baru pelajari di tengah perjalanan. Tujuan bisa terus berubah di tengah.

Kru-kru kapal dapat gaji tetap dari kapten. namun mereka juga dapat bagian dari harta karun — jika memang ditemukan harta karun-nya. Peluang gagal tinggi tapi rasa keterlibatan kru juga tinggi. Bukti: meskipun gagal, ada kru yang masih mau lanjut mencari harta karun berikutnya.

Apa Ciri-Ciri Kapten & Kru Kapal yang Bagus?

Untuk Kapal Ferry:

  • Hapal & taat SOP
  • Hati-hati
  • Fokus

Untuk Kapal Pencari Harta Karun:

  • Cepat
  • Kreatif
  • Terbuka dengan informasi-informasi baru

Baik Kapal Ferry maupun Kapal Pencari Harta Karun:

  • Sigap
  • Tahan banting
  • Tenang di saat krisis

Lalu ‘Agile’ Itu Apa?

Agile adalah istilah yang merujuk ke segala praktik-praktik kerja, yang cocok untuk pekerjaan Kapal Pencari Harta Karun.

Contoh praktik-pratik Agile di pengembangan software:

  • Rilis versi pertama dengan cepat agar belajar cepat — alias MVP (minimum viable product)
  • Setiap minggu rilis fitur baru
  • Wawancara langsung dengan pengguna
  • Pindah haluan dengan mudah — alias pivot
  • Mendengar keluhan pengguna dengan seksama
  • Estimasi developer dihargai & tidak diintervensi
  • Tim yang orangnya bisa dihitung jari namun memiliki semua kemampuan
  • Segala praktik-praktik teknis yang membuat developer mengembangkan produk dengan lebih cepat & tepat

Waterfall adalah istilah yang merujuk ke segala praktik-praktik kerja, yang cocok untuk pekerjaan Kapal Ferry.

Contoh praktik-praktik Waterfall di pengembangan software:

  • Blueprint planning (perencanaan hasil akhir yang detail & menyeluruh di awal).
  • Gantt Chart (plot-plot estimasi waktu eksekusi seluruh sub-pekerjaan dari awal sampai selesainya proyek).

Apakah ada praktik-praktik kerja yang cocok baik untuk Kapal Pencari Harta Karun, maupun Kapal Ferry? Ada.

Contoh di pengembangan software:

    • Visualisasi status pekerjaan (papan kanban) — dipopulerkan bingkai kerja Kanban.
    • Daily meeting — dipopulerkan bingkai kerja Scrum
    • Target mingguan — dipopulerkan bingkai kerja Scrum
    • Retrospektif tim yang rutin— dipopulerkan bingkai kerja Scrum
    • User Acceptance Testing— dipopulerkan Waterfall

Beberapa praktik-praktik kerja yang dipopulerkan bingkai kerja Agile (Scrum, Kanban, dll), ternyata bermanfaat juga di pekerjaan mode Kapal Ferry.

Jadi ‘Agile’ itu apa?

Agile adalah praktik-praktik kerja yang cocok untuk pekerjaan eksplorasi (R&D, eksperimen, rintisan, kreatif) — meski bsebagian praktik-praktiknya bisa juga membantu lancarnya pekerjaan operasional.

Agile diciptakan untuk membantu kita bergerak cepat & lincah, dalam usaha memaksimalkan kepuasan pelanggan atas sebuah fitur/produk baru (dari 0 sampai product-market fit).


Jika terbantu, silahkan teman-teman pakai analoginya untuk menjelaskan apa itu agile & waterfall ke orang lain. Jika tidak, silahkan tulis sanggahan atau kebingungannya di kolom komentar.

Kenapa Analogi Kapal ini ampuh untuk menjelaskan Agile dengan mudah & tepat? Baca 3 alasannya di artikel lanjutan berikut.

NB: Terima kasih banyak pada Vivi, Mufid, & Ramot atas sesi brainstorm yang mematangkan ide ini. Analogi Kapal ini sebenarnya adalah bungkus dari konsep Complex & Complicated-nya Cynefin. Tujuannya agar lebih mudah dicerna orang Indonesia. Silahkan pelajari Cynefin lebih lanjut. Pencipta Scrum sendiri bilang di Scrum Guide bahwa Scrum cocok untuk masalah Complex (Kapal Pemcari Harta Karun), bukan Complicated (Kapal Ferry).

I was part of Agile Campus. Now focusing on something else outside of agile space.

COMMENTS

POST A COMMENT